Bila Anda seorang pendengkur, tak ada salahnya Anda mewaspadai ancaman depresi Melansir dari doktersehat.com, riset terbaru para ahli mengindikasikan adanya hubungan antara gangguan tidur yang umum dikenal sebagai obstructive sleep apnea (OSA) dengan risiko depresi.
Mendengkur atau ngorok sendiri merupakan gejala utama dari OSA. Pada penderita sleep apnea, jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan menghambat saluran napas atas saat tidur.
Hal ini menyebabkan jeda dalam bernafas dan gejala tidur lainnya seperti mendengus, terengah-engah dan mendengkur.
Gejala gangguan tidur sleep apnea memiliki keterkaitan dengan perkembangan gejala depresi, termasuk perasaan seperti kegagalan dan perasaan putus asa.
Peneliti mencatat, hubungan antara keduanya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat badan, jenis kelamin, usia, atau ras.
Selain terjadi pada orang dewasa, apakah gejala ini terjadi juga pada anak-anak? Jawabannya ya.
Bayi, anak-anak, dan orang dewasa dapat memiliki apnea tidur obstruktif.
Pada bayi dan anak-anak, penyebab yang paling umum adalah membengkaknya amandel.
Hal ini terjadi karena tersumbatnya saluran napas atas selama tidur dan menyebabkan berkurangnya asupan oksigen secara periodik.
Oleh karena itu sebagai orang tua, Anda harus lebih mengerti dan paham akan keadaan ini ketika anak menderita pembengkakan amandel.
Dokter THT di Rumah Sakit Santosa, Dr Imam Megantara SPTHT-KL. Mkes mengatakan, keadaan amandel ini terjadi karena amandel yang sudah kronis.
"Jika pada keadaan kronis terjadi serangan akut biasanya penderita akan merasakan sakit tenggorok, disertai rasa mengganjal, seperti ada sesuatu di tenggorok dan bau mulut," ujar dr. Imam saat ditemui di Jalan Kebon Jati No 38, Rabu (18/7/2018).
Keadaan seperti ini tentu akan membuat tingkat aktivitas bermain anak menurun.
Selain itu, kata dia, nafsu makan anak pun akan menurun.
Imam mengatakan, amandel kronis merupakan radang kronik (menetap) dari amandel yang biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis (tidak bergejala) dari amandel.
Bahaya dari pembengkakan amandel yang terus menerus di abaikan adalah hidung akan tersumbat, sulit menelan, dan suara sengau.
"Di samping pertumbuhan fisik yang kurang baik, tidak jarang timbul keluhan telinga seperti rasa penuh, nyeri, atau keluar cairan dari telinga," ucapnya.
Segera periksakan anak Anda jika mengalami kondisi seperti ini, untuk mendapatkan penanganan lanjut.(*)
Sumber : Tribun Jateng