Inilah Hal yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Agar Bisa Menghindari Risiko Robek di Area Kewanitaan Saat Persalinan

Lubang aera kewanitaan dapat melebar saat proses persalinan. Hal ini berguna untuk membantu bayi menuju dunia luar. Sayangnya, pelebaran yang terjadi secara alamiah itu terkadang tidak cukup untuk dilalui oleh kepala bayi. Kemudian terjadilah pelebaran tambahan alias lubang bagian bawah aera kewanitaan robek secara spontan, tanpa penyayatan dari dokter.


aera kewanitaan robek saat melahirkan umum terjadi. Kondisi ini hampir dialami oleh semua wanita yang baru pertama kali melahirkan. Itu terjadi karena jaringan yang ada di area tersebut masih kurang fleksibel.

Selain hal tersebut, ada beberapa hal yang menyebabkan aera kewanitaan robek saat melahirkan, di antaranya seperti:
  • Kelebihan berat badan.
  • Melahirkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Hal ini membuat jaringan yang ada di sekitar aera kewanitaan tidak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dan meregang.
  • Posisi bayi terlalu menekan bagian bawah aera kewanitaan atau wajahnya menghadap ke atas.
  • Proses kelahiran dibantu oleh vakum atau forceps.
  • Waktu persalinan yang terlalu lama membuat aera kewanitaanmu mengalami pembengkakan parah. Kondisi tersebut meningkatkan kesempatan aera kewanitaan untuk robek.

Tingkat keparahan yang dialami oleh tiap wanita bisa berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
  • Derajat pertama. Ini jenis robekan teringan dan mungkin tidak memerlukan jahitan. Robekan hanya terjadi pada kulit area di sekitar lubang masuk aera kewanitaan. Meski begitu, kamu mungkin akan merasakan ketidaknyamanan saat buang air kecil, seperti rasa perih atau terbakar ringan.
  • Derajat kedua. Robekan yang terjadi sudah menjangkau otot-otot perineum. Ini adalah otot-otot yang berada di antara aera kewanitaan dan anus. Kondisi ini biasanya memerlukan jahitan.
  • Derajat ketiga. Pada tingkatan ini, robekan terjadi pada otot-otot perineum dan otot yang mengelilingi anus.
  • Derajat keempat. Ini merupakan kondisi terparah karena robekan terjadi hingga ke jaringan yang melapisi rektum (bagian usus besar sebelum anus).


Kabar gembiranya, kebanyakan kasus aera kewanitaan robek yang dialami wanita saat melahirkan tidaklah begitu parah. Namun, semua tingkatan akan tetap terasa menyakitkan.

Meski umum terjadi, kamu tetap disarankan untuk melakukan pencegahan mengingat proses pemulihannya yang menyakitkan serta membuatmu tidak nyaman.

Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya aera kewanitaan robek saat melahirkan atau meminimalkan tingkat keparahannya:
  • Untuk meningkatkan kekuatan, kamu bisa berolahraga secara rutin dan melakukan senam kegel.
  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin khusus ibu hamil. Asupan ini bisa membantu kulit dan jaringan lainnya sehat.
  • Meski belum waktunya melahirkan, kamu disarankan untuk berlatih mengejan yang baik dan benar. Agar jaringan di area aera kewanitaan meregang dengan baik, kamu bisa mengejan dengan lembut dan perlahan-lahan sambil menghembuskan napas. Disarankan menghindari mengejan yang disertai oleh pengambilan napas dalam-dalam, lalu menahannya.
  • Mulailah memijat area perineum selama 10 hingga 15 menit tiap harinya. Lakukan pijatan 4 hingga 6 minggu sebelum tanggal prediksi. Memijat area tersebut memakai minyak atau pelumas berbasis air dianggap bisa meningkatkan kelenturan jaringan di perineum.
  • Saat proses persalinan, oleskan area perineum dengan minyak mineral. Hal ini bisa membantu bayi keluar serta mengurangi gesekan. Pastikan area tersebut tetap hangat. Untuk menjaga kehangatannya, minta tim medis untuk mengompresnya dengan kain hangat. Melakukan kompres hangat bisa meningkatkan aliran darah dan melembutkan otot-otot.

Meski begitu, kamu tetap harus ingat bahwa proses persalinan merupakan keadaan yang tidak dapat diprediksi. Hal buruk, seperti aera kewanitaan robek, masih mungkin untuk terjadi meski kamu telah melakukan tindakan pencegahan.