Baru-baru ini publik digegerkan dengan berita duka tewasnya Rizky Ahmad akibat gigitan ular King Cobra miliknya. Rizky menghembuskan napasnya yang terakhir 24 jam setelah dirawat secara intensif di RS Doris Sylvanus Palangkaraya, kompas.com (10/07/18).
Ular tersebut menggigit lengan Rizky ketika sedang melakukan atraksi saat Car Free Day di Bundaran Besar Palangkaraya
Umumnya orang akan berpikir untuk mengikat daerah di sekitar gigitan sebagai usaha pertolongan pertama. Ada pula yang beranggapan dengan menyayat bagian yang terkena gigitan sehingga mengeluarkan darah yang beracun.
Namun dilansir dari kompas.com (10/09/17), kedua hal tersebut adalah keliru. Hal ini disampaikan oleh pakar toksikologi dan bisa ular, DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM. Menurutnya, justru mengikat area sekitar gigitan membuat pembuluh darah terhenti dan berisiko pembekuan darah hingga harus diamputasi.
Hal yang harus dilakukan adalah imobilisasi korban sehingga tubuh yang terkena gigitan tidak bergerak. Hal ini bertujuan racun tidak menyebar. Setelah itu korban segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Cara imobilisasi sebenarnya mudah. Seperti menangani orang yang sedang patah tulang. Bisa gunakan kayu, bambu, atau kardus untuk menghimpit bagian yang terluka.
Cara ini terbukti efektif. Dokter Tri menceritakan bawah anak temannya terkena bisa neurotoksin (menyerang saraf) dan butuh waktu 2 hari untuk ke puskesmas karena ia berada di atas gunung Papua. Dan syukurlah anak itu berhasil diselamatkan dengan imobilisasi dan hingga saat ini masih hidup.
Nah mudah-mudahan informasi ini bermanfaat agar tak ada lagi korban gigitan ular yang sampai tewas.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.